Scroll untuk baca artikel
BANDAR LAMPUNG

Dari Balik Jeruji, Warga Binaan Lapas Narkotika Bandar Lampung Belajar Menanam Jahe Merah

×

Dari Balik Jeruji, Warga Binaan Lapas Narkotika Bandar Lampung Belajar Menanam Jahe Merah

Sebarkan artikel ini

LiputanTerkini.idBandar Lampung | Lapas Narkotika Bandar Lampung memperkuat program pembinaan kemandirian dengan memberikan pelatihan penanaman jahe merah kepada warga binaan.Rabu (17/09)

Kegiatan ini merupakan hasil sinergi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai bagian dari komitmen bersama untuk menyiapkan bekal keterampilan yang aplikatif sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.

Scroll untuk baca artikel
IKLAN

Kepala Lapas Narkotika Bandar Lampung, Ade Kusmanto, menegaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya sebatas transfer keterampilan, melainkan investasi jangka panjang bagi warga binaan.

“Jahe merah dipilih karena prospeknya cerah di sektor kesehatan, farmasi, hingga minuman herbal. Melalui pelatihan ini, kami berharap warga binaan mampu mengembangkan pola pikir produktif dan menjadikannya peluang usaha nyata setelah bebas nanti,” ujarnya.

Pelatihan dilaksanakan dengan metode kombinasi teori dan praktik lapangan. Warga binaan diajarkan mulai dari pemilihan bibit unggul, persiapan media tanam, perawatan intensif, hingga manajemen panen agar menghasilkan produk yang berkualitas. Materi juga diperluas pada aspek agribisnis, mencakup analisis biaya produksi dan strategi pemasaran.

Instruktur dari Balai Latihan Kerja Bandar Lampung, Zuhakki, menekankan pentingnya keterampilan ini untuk membangun kemandirian ekonomi.

“Jahe merah memiliki siklus panen yang relatif cepat dengan nilai jual stabil. Jika warga binaan serius mempraktikkannya, keterampilan ini dapat menjadi modal penting untuk membangun usaha setelah mereka kembali ke masyarakat,” terang instruktur BLK dalam sesi pelatihan.

Melalui program ini, Lapas Narkotika Bandar Lampung menunjukkan peran aktif dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing, sekaligus membuktikan bahwa pembinaan di dalam lapas tidak hanya berorientasi pada rehabilitasi, tetapi juga pemberdayaan yang produktif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *