Scroll untuk baca artikel
BANDAR LAMPUNG

Kawal Dugaan Perundungan, LPAI Lampung Sambangi SMP Xaverius 2 Bandar Lampung

×

Kawal Dugaan Perundungan, LPAI Lampung Sambangi SMP Xaverius 2 Bandar Lampung

Sebarkan artikel ini

LiputanTerkini.idBANDAR LAMPUNG | Setelah sebelumnya sempat “viral” ke permukaan, terjadinya dugaan perundungan di SMP Xaverius 2 Bandar Lampung, kini situasi sekolah terus membaik terutama kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan normal seperti biasanya. “Benar kami sudah mendatangi sekolah dan bertemu langsung dengan pimpinan (kepala sekolah/jajaran), semua kondusif, berjalan baik seperti biasanya,” ungkap Andi Lian, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Provinsi Lampung, Kamis (9/10) saat di temui sejumlah wartawan di sekretariat LPAI Provinsi Lampung, kawasan Pramuka, Kemiling Bandar Lampung.

Menurut Andi Lian, dugaan peristiwa perundungan yang sempat terjadi di sekolah ini dilakukan oleh sesama teman-teman sendiri. Namun dari keterangan para siswa tersebut, mereka tidak melakukan peristiwa sebagaimana yang sempat heboh karena ketidaktahuan mereka. “Anak-anak kita ini sesungguhnya tidak mengerti, itu kejahatan atau bukan. Mereka gak ngerti hal seperti itu, namanya juga anak-anak. Namun kehebohan peristiwa ini membuat mereka mawas diri, ternyata yang seperti itu tidak boleh di lakukan karena melanggar hukum,” kata Kak Andi, begitu biasanya ia di sapa di LPAI Provinsi Lampung.

Scroll untuk baca artikel
IKLAN

Di katakan lebih jauh, kini permasalahan tersebut sudah dingin dan semua pihak telah memahami posisi masalah masing-masing. Masih menurut Andi, sejak kedatangannya bersama tim LPAI Lampung ke sekolah tersebut, situasi maupun kegiatan sekolah sudah kembali normal seperti sedia kala. Anak-anak peserta didik yang terkait dengan peristiwa itu, kini telah kembali beraktifitas belajar mengajar di sekolah sudah sebagaimana mestinya. Dan pihak sekolah berkomitmen untuk menjadikan permasalahan ini sebagai koreksi internal untuk lebih mengawasi maksimal lagi setiap aktifitas para peserta didiknya. “Kami sempat tanyakan ke ibu Kepala Sekolah, sekolah siap untuk terus berbenah kedepan. Momentum peristiwa kemarin, benar-benar menjadi koreksi ,evaluasi dan refleksi bagi sekolah ini. Ibu Kepala Sekolah bahkan siap terbuka dengan LPAI untuk ikut memonitor bila pihak sekolah lalai dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Kami pikir, sekolah cukup terbuka dan tidak pernah membeda-bedakan semua peserta didiknya. Ini hal sangat bagus sekali,” tutur Kak Andi yang di kenal dekat dengan Ketua Umum LPAI, Kak Seto.

Andi juga menegaskan, terkait satu anak dalam peristiwa itu, apakah dia sebagai pelaku atau korban sebut saja LND, yang kini aktifitas KBM nya tengah dalam pengawasan sekolah bersama orang tua, menurut Andi Lian hal itu tetap menjadi perhatian sekolah. Andi meminta pihak sekolah tetap memberikan ruang yang sama kepada ananda LND, agar ia tetap bisa menyelesaikan studi belajarnya sampai berakhirnya fase D. “Kan tidak lama lagi mereka ini akan ujian sekolah, tinggal hitungan bulan kan. Nah karena itu, hal ini juga menjadi perhatian LPAI bersama sekolah. Soal mekanismenya biar diatur pihak sekolah, pihak sekolah yang lebih paham ,” ucap Andi lagi.

Ia menambahkan, saat ini yang perlu di lakukan sekolah bersama para wali murid adalah menjaga sebaik mungkin situasi di sekolah, untuk tidak terpengaruh dengan perspektif pihak luar yang justeru kadang malah membuat “hiruk pikuk” permasalahan menjadi semakin rumit.

Oleh sebab itu kata Andi Lian, para peserta didik maupun para orang tua peserta didik hendaknya mempercayakan penyelesaian permasalahan ini kepada sekolah. Semua pihak harus bijak menyikapi permasalahan ini, agar tidak menjadi liar karena campur tangan pihak-pihak yang tidak ingin menginginkan penyelesaiannya di kedepankan dengan cara-cara damai, dingin dan tanpa mengganggu kenyamanan semua pihak, tutup peggiat perlindngan anak di Provinsi Lampung ini. Red

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *